Jateng7.com.– Siapapun Yang Muncul dalam polling bakal calon Bupati (Bacabup) Pati. Hal itu Dapat Kita Lihat pada website pollingkita.com pada Sabtu (16/03-2024)Di Lansir Dari Tribun Jateng.com.
Ada Beberapa Nama Kandidat yang muncul Di sana.Dimana Semua Berkesempatan Untuk Maju Dalam Bursa Calon Bupati Pati Yang Akan Di Gelar Bulan Nopember Tahun 2024 ini.
Pengamat politik UIN Walisongo Semarang, Dr M Kholidul Adib mengatakan mengenai kepemimpinan di Kabutan Pati memiliki tantangan yang cukup kompleks.
Kabupaten Pati memiliki semboyan “Bumi Mina Tani” menunjukkan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan nelayan, maka sektor pertanian dan perikanan menjadi salah satu komoditas penting untuk diberdayakan agar tercapai kemakmuran.
Kabupaten Pati juga menghadapi problem banjir seiring dengan terjadinya alih fungsi lahan di hulu terutama di kawasan Kendeng, karena di hulu ada banyak problem, terutama terkait dengan penggundulan hutan, sedimentasi yang tinggi, dan tanggul yang jebol.
“Untuk itu butuh kerja sama banyak pihak baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan semua elemen masyarakat untuk membereskan masalah ini. Memang kalau melihat sejarah pada abad 16 M di masa kesultanan Demak Bintoro kawasan pegunungan Muria dan pulau Jawa terpisah oleh selat,” beber Adib menjelaskan bagimana tantangan para Bupati Pati kedepan.
Selat itu bahkan bisa dilewati kapal ukuran sedang dari arah Barat di Demak dan Jepara ke timur menuju Juwana.
Bahkan Kesultanan Demak yang berpusat di Kota Bintoro juga memiliki istana pesanggrahan di Prawoto Pati yang biasanya dipakai keluarga kerajaan untuk berlibur di saat Demak musim hujan sering banjir karena istana Demak ada di kawasan dekat rawa-rawa dan tepi sungai Tuntang sehingga rawan banjir pula. Kawasan Prawoto ada di dataran tinggi sehingga aman banjir.
Ibarat di negara Indonesia sekarang, istana di Demak Bintoro itu seperti istana negara di ibukota Jakarta sedangkan istana Prawoto itu seperti istana Bogor karena saat itu wilayah Prawoto masuk wilayah kekuasaan Kesultanan Demak yang memang menguasai hampir setengah pulau Jawa terutama kawasan pesisir utara Jawa.
“Walhasil membicarakan banjir di Pati juga bicara banjir di Kudus dan Demak karena kawasan tersebut hakikatnya memiliki kesamaan,” ujar Adib.
“Kalau banjir di Pati tidak segera diatasi maka kekhawatiran akan kembalinya selat Muria benar-benar terjadi karena problem banjir pantura ini tidak hanya masalah Pati saja tapi juga dihadapi oleh Kudus, Demak dan Semarang,”‘tutupnya.(jateng7.com./sbr Pengamat Politik UIN Wali Songo Semarang,Kholidul Adib).
Comment