by

Tim Daya Desa Dan Budaya Sukolilo Selenggarakan Diskusi Bersama Narasumber .

-Budaya-85 views

Jateng7.com.SUKOLILO PATI – Desa Sukolilo telah ditetapkan sebagai Desa Pemajuan Kebudayaan oleh Direktorat Kebudayaan Republik Indonesia sejak 2021.

Salah satu bentuk kebudayaan Desa Sukolilo yang paling dikenal luas adalah Festival Tradisi Meron.

Tradisi Meron telah terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda dengan nomor
registrasi 201600360 sejak tahun 2016 sebagai Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan.

Tradisi Meron juga telah masuk sebagai tiga besar kategori Festival Pariwisata Terpopuler dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) Award
tahun 2020.

Secara garis besar, Potensi Budaya Desa Sukolilo selain tradisi meron belum
begitu dikenal luas. Belum adanya upaya perumusan bentuk kebudayaan yang
memperkenalkan kebudayaan Desa Sukolilo menyebabkan sulitnya potensi budaya
Desa Sukolilo diidentifikasi masyarakat luar desa. Sulitnya identifikasi juga
disebabkan oleh kondisi lingkungan hidup penduduk Desa Sukolilo yang berlokasi
di pegunungan, hal ini menyebabkan pola pemukiman yang tersebar di berbagai
lokasi memiliki corak kebudayaan masing-masing.

Agenda temu kenali yang dilakukan oleh Tim Daya Desa bersama Daya
Warga sejak 2021 berhasil mengidentifikasi potensi budaya yang tersebar di
berbagai penjuru Desa Sukolilo.

Agenda temu kenali dilakukan dengan cara
berkomunikasi langsung dengan tokoh masyarakat setempat.

Kesulitan yang
dihadapi oleh Tim Daya Desa bersama Daya Warga menjadi latar belakang untuk
membuat sebuah dokumentasi dan inventarisasi agar yang mampu menjangkau
wawasan komunitas di luar lingkugan desa.

Perlu adanya sebuah upaya penguatan terhadap kebudayaan Desa Sukolilo
melalui perumusan rencana strategis. Rencana strategis dapat dijadikan sebagai
informasi yang terarah dan terpadu untuk mengenalkan budaya Desa Sukolilo.

Upaya perumusan rencana strategis dapat melibatkan para tokoh masyarakat seperti
sesepuh desa, generasi milenial desa, narasumber ahli dan stakeholder kebudayaan
di tingkat yang lebih tinggi.

Harapannya, pengadaan rencana strategis kebudayaan mampu memberikan
penguatan kebudayaan desa. Keterlibatan tokoh masyarakat dan generasi milenial.

ini sangat diharapkan mampu membangun kebersamaan dalam upaya pemahaman
dan pendidikan mengenai potensi budaya di Desa Sukolilo secara mandiri dan
berkelanjutan.

Diskusi terpumpun kali ini mengusung materi penguatan rencana strategis
pengembangan daerah, sehingga narasumber dari pelaku budaya dari daerah
yang lebih dahulu menerapkan penguatan kebudayan diharapkan dapat
berbagi mengenai pengkondisian suatu penguatan.

Selain dari pihak pelaku budaya, narasumber dari pemerintah terkait
pemberdayaan masyarakat desa perlu dihadirkan untuk memberikan masukan terkait prosedural dan rencana strategis dari pihak emerintah yang lebih tinggi.

Adapun nama kegiatan ini adalah Diskusi Terpumpun Daya Warga Desa
Sukolilo bertema Urun Rembug Rencana Strategis Penguatan Kebudayaan
Desa Sukolilo(Minggu,27-11-2022).Tempat Balai Desa Sukolilo Acara Di mulai Pukul 08.00 WIB -Selesai.

Hadir Kepala Desa Sukolilo Dan Perangkat,Tokoh Masyarakat Desa Sukolilo, Tokoh Pemuda Dan Karang Taruna, Babinkamtibmas Desa Sukolilo , Tamu Undangan Lainya,Dan Panitia.

Pergerakan pemajuan kebudayaan desa merupakan usaha yang perlu aspek
dukungan berupa pengarahan prosedural dan teknis. Desa Sukolilo yang berada
di lingkungan administrasi Kabupaten Pati tentu membutuhkan hal tersebut.

Inti dari pemajuan kebudayaan salah satunya adalah tentang pemberdayaan
masyarakat desa yang mampu memanfaatkan kebudayaan dalam berbagai aspek
kehidupan.

Sehingga perlu kiranya dalam diskusi terpumpun ini turut
Di hadirkan tokoh Paryanto, S.Pd, MM selaku Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kepala bidang kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pati (2016-2021), Sebagai Narasumber.

Pemajuan Kebudayaan yang mengerakan suatu dareah merupakan kerja keras dan
kerja cerdas oleh banyak pihak. Fungsi pemajuan kebudayaan tidak bisa hanya
bertumpu pada aspek pemerintahan saja, namun juga segenap masyarakat yang
andil sebagai pemangku kebijakan. Peran pemerintah yang dibutuhkan justru
berfokus dalam pengokohan unsur regulasi dan administrasi. Sehingga hal
tersebut perlu mendapatkan perhatian dan pengarahan lebih lanjut apabila
diutarakan oleh pakar dibidangnya.

Pakar yang dimaksud adalah yang sudah
mengerti seluk-beluk gerak pemajuan kebudayaan suatu daerah pusat budaya,
seperti Surakarta atau kota lainnya.

Maka perlu kiranya dalam diskusi terpumpun
ini menghadirkan tokoh, Drs. BRM Bambang Irawan, M.Si. selaku Akademisi
Ekonomi Pembangunan UNS, Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pariwisata dan Budaya LPPM Universitas Sebelas Maret, Ketua Badan Promosi
Pariwisata Daerah Surakarta (2018-2021) dan Ketua Dewan Kesenian Surakarta
(2018-2021) Sebagai Narasumber .

Acara Di tutup Dan Dilanjutkan DenganĀ  Penyerahan Cendramata Dari Panitia Kepada Pemerintah Desa Sukolilo Dalam hal ini kepada Kepala Desa Sukolilo.(jateng7.com./sbr Pemdes Desa Sukolilo & panitia).

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *