
Jateng7.com.GROBOGAN –Sekitar 40 orang anggota Polres Grobogan, keluarga, dan jajaran Perhutani berkumpul untuk satu tujuan yakni menapaki jalan setapak menuju keindahan yang tersembunyi di Air Terjun Widuri.
Susana pagi dengan udara yang Bersih Dan segar, memacu Semangat Para peserta Begitu Terasa sejak Langkah Pertama mereka menyusuri Petak-petak Hutan yang Rimbun Di kawasan perhutani Purwodadi.
Trail run santai ini bukan sekadar olahraga. Namun menjadi simbol sinergi antara Polri dan Perum Perhutani, dua institusi yang selama ini bahu-membahu menjaga kelestarian hutan dan memelihara keamanan kawasan konservasi.
Rute dimulai dari Petak 51, menyusuri jalan yang dibingkai rindangnya pepohonan, hingga mencapai Petak 55, lokasi Air Terjun Widuri yang berada di jantung kawasan hutan lindung RPH Tlogomanik.
Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto, memimpin langsung kegiatan ini. Dalam setiap langkah, ia mengajak seluruh peserta untuk tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga menumbuhkan rasa memiliki terhadap hutan sebagai aset bangsa.
“Kami ingin menunjukkan bahwa keamanan dan pelestarian alam bisa berjalan beriringan. Sinergi seperti ini penting agar kawasan hutan tetap terjaga dan potensi wisatanya bisa menjadi berkah bagi masyarakat sekitar,” tutur AKBP Ike Yulianto usai tiba di lokasi air terjun, pada (7-6-2025)
Menyambut kedatangan rombongan, Asper/KBKPH Pojok Bambang Riyantono mewakili Perhutani menyampaikan rasa terima kasih atas keterlibatan aktif Polres Grobogan.
Menurutnya, kawasan hutan bukan hanya benteng ekologis, tetapi juga ruang hidup yang harus dijaga dengan rasa tanggung jawab kolektif.
“Air Terjun Widuri adalah mutiara tersembunyi. Dengan pengelolaan yang tepat dan kolaborasi seperti ini, potensi ekowisata bisa tumbuh tanpa mengorbankan kelestarian,” jelas Bambang.
Air Terjun Widuri memang layak disebut surga kecil di Grobogan. Dikelilingi hijaunya hutan dan aliran air yang jernih, tempat ini menjadi oase yang menenangkan, jauh dari hiruk-pikuk kota.
Tidak hanya panorama, lokasi ini juga menyimpan harapan bahwa pariwisata berbasis konservasi bisa menjadi jalan baru untuk kesejahteraan masyarakat.
Trail run ini diharapkan menjadi awal dari lebih banyak kegiatan positif, mulai dari promosi wisata, edukasi lingkungan hingga patroli hutan yang melibatkan komunitas lokal. Karena di balik derasnya air terjun dan rimbunnya pepohonan,
“Ada masa depan yang harus dijaga, hutan lestari, wisata berkembang, dan masyarakat yang sejahtera,” pungkasnya.(jateng7.com/sbr hms Polres Grobogan).







Comment