Jateng7.com– Kementerian Koperasi (Kemenkop) berencana mengubah status Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi badan usaha koperasi untuk menyalurkan pupuk bersubsidi di Indonesia.
Sejalan dengan itu, Kemenkop menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan saat ini ada lebih dari 60.000 unit koperasi unit desa (KUD) di Indonesia yang perlu ditingkatkan kualitas tata kelola koperasi.
Ferry mengapresiasi komitmen BNI yang akan mendukung program Kemenkop untuk merevitalisasi KUD dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Dengan begitu, Gapoktan ini akan ditingkatkan statusnya menjadi badan usaha koperasi.
Nantinya, peran BNI akan membantu pemenuhan pembiayaan ke notaris sehingga mendapatkan akta badan usaha yang sah sebagai koperasi. BNI akan menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibility) untuk mendukung perubahan status Gapoktan tersebut.
Dengan perubahan status Gapoktan menjadi koperasi, maka proses penyaluran pupuk kepada petani akan lebih mudah dan murah sehingga petani diuntungkan.
Kemudian revitalisasi KUD dapat menjadi wadah strategis untuk menyimpan atau mengolah hasil panen dari para petani,” kata Ferry dalam keterangannya, pada (7-2-2025).
Ferry menjelaskan saat ini pola tanam dan panen oleh petani di Indonesia mayoritas masih tradisional sehingga diperlukan dukungan dari berbagai pihak agar ada perubahan sehingga produktivitas mereka dapat meningkat.
Misalnya dalam mengelola hasil panen padi, Ferry menilai masih banyak petani yang mengeringkan gabahnya dengan sistem jemur dengan menggelar alas.
Menurutnya, cara seperti itu tidak efektif dan relatif membutuhkan waktu lebih lama. Oleh sebab itu, di KUD diperlukan adanya mesin pengering dryer yang dapat dikelola oleh koperasi agar hasil panen petani dapat lebih kering cepat dan kualitas hasil panen terjaga.
“KUD itu punya aset bukan hanya kantor saja tapi gudang yang dilengkapi dryer namun tidak semua KUD memiliki, maka kolaborasi ini (antara Kemenkop dan BNI) bisa diarahkan ke sana untuk penyediaan dryer-dryer di KUD.
Jadi, kalau sarana dan prasarana pertanian seperti pupuk skema penyalurannya bisa diperbaiki itu akan menjamin pupuk bersubsidi dapat sampai ke petani dan diharapkan produksinya akan meningkat,” tambah Ferry.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bank BNI Putrama Wahju Setyawan menegaskan komitmennya dalam mendukung program prioritas pemerintah.
Pihaknya akan mendukung penuh upaya Kemenkop untuk melakukan digitalisasi, rebranding koperasi hingga penguatan tata kelola koperasi.
“Kami berkomitmen mendukung transformasi ini dalam bentuk CSR. Ini komitmen kami untuk mendukung transformasi yang dilakukan Kemenkop terhadap koperasi di seluruh Indonesia,” kata Putrama.
Dia mengakui koperasi sebagai wadah usaha bersama oleh masyarakat memiliki peran yang strategis untuk mendorong peningkatan perekonomian nasional.
Bank BNI sebagai BUMN yang bergerak di sektor jasa keuangan juga diberikan mandat untuk menjaga benteng perekonomian nasional bersama-sama dengan berbagai pihak termasuk dengan Kemenkop.
“Koperasi sebagai wadah pengelolaan usaha bersama menjadi instrumen penting untuk perluasan usaha masyarakat dan kami di BNI siap mendukung dan menjadi mitra yang strategis,” tambah dia.(jateng7.com/sbr Kemenkop RI).
Comment