Jateng7.com.REMBANG – Enam desa di Kabupaten Rembang mulai terdampak kekeringan di musim kemarau ini. Ketersediaan air bersih mulai menipis lantaran banyak sumur yang mengering.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang sedikitnya sudah enam desa yang membutuhkan pasokan air dari BPBD. Keenam desa tersebut adalah Desa Sanetan Kecamatan Sluke, Desa Waru Gunung, Desa Kedung, Kecamatan Pancur, Desa Sendangasri Kecamatan Lasem, Desa Pranti, Kecamatan Sulang, dan Desa Wiroto Kecamatan Kaliori.
Kepala BPBD Kabupaten Rembang, Sri Jarwati mengatakan keenam desa tersebut telah mengajukan droping air bersih ke pihaknya. Jumlah ini diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan datangnya puncak kemarau di Kabupaten Rembang.
“Sampai saat ini permintaan droping air sudah ada enam desa. Ini siaga kekeringan. Diprediksi Agustus – September merupakan puncak musim kemarau,” jelasnya.
Jarwati menambahkan, pihaknya saat ini siaga dampak kekeringan. Prediksi BMKG puncak musim kemarau di Kabupaten Rembang terjadi pada bulan Agustus hingga September.
Tahun ini BPBD Kabupaten Rembang menyiapkan anggaran sekira Rp35 juta untuk pasokan air bersih.
Diperkirakan dana tersebut mampu mengcover 140 tangki air bersih untuk desa-desa yang membutuhkan. Sejauh ini BPBD Rembang sudah mendistribusikan air bersih kepada warga sebanyak 25 tangki.(jateng7.com./sbr hms BPBD kabupaten Rembang).
Comment