Jateng7.com.JEPARA – Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kabupaten Jepara melalui Kabid Kawasan Permukiman Endro Wahyu Purwanto menyampaikan, kawasan kumuh yang ada di wilayahnya terus mengalami penurunan setiap tahunnya.
“Untuk kawasan kumuh di Jepara, setiap tahun mengalami penurunan. Ini tidak lepas dari upaya intervensi yang dilakukan pemerintah daerah,” ungkap Endro, saat ditemui di kantornya, 6 Juli 2023 pekan ini.
Endro mengatakan, luasan kawasan kumuh di Jepara pada 2019 mencapai 102 hektare, pada 2021 turun menjadi 84,07 hektare, dan data terakhir pada 2022 menjadi 67,73 hektare.
Untuk tahun ini, lanjutnya, tentu lebih sedikit setelah dilakukan intervensi kawasan kumuh di Jepara.
Dikatakan, upaya penanganan kawasan kumuh, yang semula bertumpu pada program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, per Februari 2023, telah diambil alih oleh Pemkab Jepara.
Tahun ini, imbuhnya, Pemkab Jepara menganggarkan sedikitnya Rp1,650 miliar untuk penanganan kawasan kumuh.
Alokasi anggaran tersebut akan difokuskan untuk penanganan dan penataan drainase di Kelurahan Saripan, penatan jalan dan drainase di Desa Wedelan, Kecamatan Bangsri, penataan jalan lingkungan di Kelurahan Jobokuto, serta penataan pedestrian jalan di Kelurahan Bulu.
“Tahun depan, untuk penanganan kawasan kumuh kita dapat anggaran Rp200 juta. Kami sudah mengajukan untuk tambahan anggaran penanganan. Karena sesuai target Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Tahun 2023 – 2026, terjadi pengurangan kawasan kumuh 1 hektare setiap tahunnya,” kata dia.
Endro menambahkan, juga akan dilaksanakan penataan saluran drainase dan jalan lingkungan yang berlokasi di Desa Karimunjawa, serta pembangunan jalan lingkungan dan saluran drainase untuk mengurangi kekumuhan.
DPUPR juga telah melakukan percepatan penyediaan air bersih yang layak bagi masyarakat, dengan menambah suplai air baku serta jaringan perpipaan langsung ke rumah-rumah, untuk meminimalkan kontaminasi kualitas airnya. Ada 100 rumah mendapatkan jaringan SR pada 2022. Pada tahun ini juga dilaksanakan pembangunan jaringan distribusi di Kemojan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara Farikhah Elida menambahkan, khusus untuk pengelolaan sampah dari rumah sudah dijemput dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) kurang lebih 400 rumah , pungkasnya.(Jateng7.com./sbr hms Disperkim kabupaten Jepara).
Comment