
Jateng7.com.PATl– Kepala Bidang (Kabid) Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja (PPTK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pati Sri Yuni Harti mengatakan, angka pengangguran terbuka di Bumi Mina Tani pada tahun ini mengalami penurunan,(20-10-2025).
Yuni mengatakan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati mencatat, tingkat pengangguran terbuka atau TPT pada tahun lalu sebanyak 4,25 persen. Sementara tahun ini menjadi 3,78 persen.
Sri Yuni Harti mengaku meski berpatokan dengan BPS, pihaknya juga memiliki pencarian data secara real di rekapitulasi daftar pencari kerja seluruh desa di Kabupaten Pati.
Bahkan catatan tersebut by name by address. Untuk di tahun ini persentase TPT di Kabupaten Pati berdasarkan daftar pencari kerja sebesar 3,61 persen.
”Per desa kita menghitung TPT secara by name by address totalnya 3,61 persen, sedangkan kalau BPS TPT ini terakhir 3,78 persen TPT, tetapi yang terbaru belum rilis. Kalau untuk Jateng (Jawa Tengah) 4,5 persen, kita di bawah persentase TPT Jateng,” ungkapnya, pada (22-10-2025).
Dari persentase itu, Yuni menyebut total TPT di Kabupaten Pati sebanyak 30.237 jiwa. Jumlah ini terhitung sejak Januari hingga September 2025.
”Kita sudah ada data basic-nya tinggal perhitungan dari data pencari kerja, data yang sudah ditempatkan dari data kami sebanyak 30.237 orang TPT itu hingga September.
Kami mencari data angka pengangguran melalui desa atau daftar pencari kerja secara by name by address, sedangkan BPS mencari datanya berdasarkan perhitungan sampling,” terangnya.
Meski demikian, Yuni mengatakan jika temuan data TPT dari Disnaker Kabupaten Pati tetap disodorkan kepada BPS untuk dijadikan pertimbangan dalam menentukan TPT menurut metode mereka. Hanya saja terkadang pihaknya terkendala dari koordinasi dengan pemerintah desa (pemdes).
”Kalau TPT kita ada basic data dari desa real kita bisa menghitung sendiri karena desa tahu warganya yang bekerja, yang menganggur, cuma masalahnya tidak semua desa memberikan data seperti itu. Mungkin ada imbauan data di desa diperbaiki, disetorkan ke kami sehingga ada data real per desa tanpa ada data dari tim pencari kerja,” kata Yuni.
Penurunan TPT ini diklaim karena faktor pembukaan lowongan pekerjaan besar-besaran di berbagai perusahaan, tingkat minat kerja di luar negeri yang tinggi, dan follow up program pendampingan dan pelatihan. Ketiga hal itu menjadi faktor terserapnya tenaga kerja di Kabupaten Pati.
”Penurunan di tahun 2024 ada 4,25 persen, tahun ini 3,78 persen, menurun tapi gak signifikan. Faktornya ada pabrik, tingkat ke luar negeri tinggi, kita ada program pelatihan pendampingan, serta penempatan, sehingga investasi yang masuk di Pati akhirnya menyerap tenaga kerja,” Pungkasnya (jateng7.com./sbr hms Disnaker Pati).







Comment