by

Untuk Atasi Krisis Air Bersih Di Wilayah Pesisir Pantai,Pemprov Jateng Gunakan Teknologi Desalinasi.

 

Jateng7.com.– Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil menyulap air payau menjadi air bersih sehat konsumsi, melalui teknologi desalinasi.

Program ini merupakan upaya pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah pesisir pantai utara, yang selama ini kerap dilanda krisis air layak minum.

Saat ini, terdapat enam titik mesin desalinasi yang dibangun di berbagai daerah pesisir, salah satunya di Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati.

Desa yang berada tepat di tepi laut ini, selama bertahun-tahun kesulitan mendapatkan air bersih karena air tanahnya terasa asin.

Warga Desa Banyutowo, tak mampu menyembunyikan rasa syukur atas bantuan desalinasi air bersih di desanya. Sebab, kebutuhan air bersih sangat mudah diakses. Selain itu, airnya bisa langsung dikonsumsi tanpa harus dimasak lebih dulu.

“Kalau sebelumnya, kami beli air pakai jerigen untuk kebutuhan rumah tangga, dan harus dimasak kalau mau dikonsumsi. Tapi setelah ada desalinasi ini, air jadi mudah dan langsung bisa dikonsumsi,” katanya, saat ditemui pada (20-10-2025)

Mesin desalinasi ini mudah diakses karena berada di komplek Balaidesa setempat. Bekerja seperti depot isi ulang, namun dengan sistem penyulingan modern berbasis reverse osmosis (RO).

Teknologi itu mampu memisahkan garam dan kotoran dari air laut, hingga menghasilkan air jernih yang aman dikonsumsi.

“Rasanya enak dan segar. Jadi senang sekali bisa mendapatkan bantuan ini,” lanjutnya.

Kepala Desa Banyutowo, Sunaryo, menjelaskan, desanya merupakan daerah pesisir pantai yang memang kesulitan mendapatkan air layak konsumsi.

“Jadi, bantuan desalinasi ini, sangat membantu warga kami dalam mendapatkan air bersih,” ungkapnya.

Untuk saat ini, warga masih diperbolehkan memanfaatkan air desalinasi secara gratis. Namun ke depan, akan dikelola oleh Bumdes, dengan sistem jual dengan harga di bawah isi ulang pada umumnya.

“Saat ini masih dipersiapkan melalui Bumdes. Nanti akan berbayar, tapi harganya di bawah air galon yang ada, sehingga tetap membantu masyarakat agar hidupnya bisa sejahtera,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono menyampaikan, bantuan desalinasi air bersih itu selaras dengan slogan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, yakni Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah.

“Ada tiga titik bantuan desalinasi air bersih yang bersumber dari APBD, dan tiga lagi dari CSR. Jadi total ada enam titik yang tersebar di Pati, Demak, Pekalongan, dan Brebes,” ujarnya.

Hanung menambahkan, bantuan tersebut menyasar ke daerah-daerah yang kesulitan mendapatkan air bersih terutama di pesisir pantai utara.

“Selain untuk kebutuhan air bersih, program ini juga selaras dengan pengentasan kemiskinan dan stunting. Saat ini kami masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak, agar program ini terus berlanjut di tahun 2026,” tandasnya(jateng7.com./sbr hms pemprov Jateng).

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *