Jateng7.com.GROBOGAN– Pemerintah Kabupaten Grobogan menegaskan komitmennya untuk menghadirkan lingkungan yang lebih layak huni bagi warganya.
Melalui alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik senilai Rp 9,6 miliar, Kabupaten Grobogan siap mengimplementasikan Program Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) tahun 2025.
Fokus utama program ini adalah kawasan Jengglong Barat RT 08 dan RT 09 RW 07, Kecamatan Purwodadi. Sebanyak 58 Kepala Keluarga (KK) di wilayah ini akan menjadi penerima manfaat langsung dari intervensi pembangunan.
Sebagai tanda dimulainya program strategis ini, telah dilakukan peletakan batu pertama di lokasi pembangunan pada(5-6-2025).
Momen ini menjadi simbol komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman, dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Grobogan, Endang Sulistyoningsih, menjelaskan bahwa program PPKT mencakup berbagai kegiatan fisik yang vital. Ini termasuk:
-Perbaikan rumah tidak layak huni.
-Peningkatan akses jalan lingkungan.
-Pembenahan sistem drainase dan sanitasi.
-Penyediaan sarana dasar seperti tempat sampah dan MCK komunal.
Menurut Endang, tujuan program ini tidak hanya sebatas pada penataan fisik. “Program ini bertujuan menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” tegasnya.
Keberhasilan PPKT sangat bergantung pada keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah desa, kecamatan, organisasi perangkat daerah teknis, hingga yang terpenting, masyarakat setempat.
Endang Sulistyoningsih menekankan bahwa partisipasi warga dalam setiap tahapan, dari pelaksanaan hingga pemeliharaan, adalah kunci utama.
“Masyarakat bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi sebagai subjek utama pembangunan kawasan.
Program ini tidak akan berjalan optimal tanpa dukungan dan peran aktif warga,” ujarnya.
Wakil Bupati Grobogan, Sugeng Prasetyo, yang turut hadir dalam acara peletakan batu pertama, menggarisbawahi bahwa DAK PPKT adalah hasil kolaborasi erat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.
Ia menegaskan, pembangunan ini tidak hanya membawa perubahan fisik, tetapi juga dampak sosial yang signifikan bagi kualitas hidup warga.
“Program DAK PPKT ini merupakan bentuk sinergi lintas sektor. Di tahun ini, Jengglong Barat menjadi salah satu lokasi prioritas dengan berbagai intervensi pembangunan.
Peletakan batu pertama ini menjadi simbol dimulainya perubahan. Kita berharap pembangunan ini tidak hanya menghasilkan lingkungan yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperkuat kebersamaan, dan menumbuhkan kepedulian sosial,” pungkas Sugeng.
Dengan dimulainya pembangunan ini, Pemerintah Kabupaten Grobogan berharap program PPKT di Jengglong Barat akan menjadi contoh penataan permukiman berbasis partisipasi yang memberikan manfaat nyata dan berkontribusi pada pengentasan kawasan kumuh secara berkelanjutan, Pungkasnya.(jateng7.com/sbr hms Pemkab Grobogan).
Comment