Jateng7.com.PATI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) menyebut jika jatah pupuk subsidi untuk para petani di Kabupaten Pati pada tahun 2024 ini mengalami penurunan.
Kepala Dispertan Pati, Niken Tri Meiningrum menuturkan(11-04/2024), pada tahun ini Kabupaten Pati hanya mendapatkan alokasi pupuk urea dari pemerintah pusat sebesar 21.461 ton. Jumlah ini mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni sebesar 50 persen dari tahun 2023 lalu.
Pasalnya pada tahun lalu Kabupaten Pati mendapatkan jatah alokasi pupuk bersubsidi sebesar 42.617 ton.
Sementara, untuk pupuk jenis NPK pada tahun ini Kabupaten Pati mendapatkan jatah 15.844 ton. Turun drastis dari tahun lalu yang mendapatkan 25.966 ton pupuk NPK.
Dikatakan, penurunan alokasi pupuk ini dikarenakan adanya pengurangan kuota dari pemerintah pusat. Sehingga, kondisi ini tidak hanya terjadi di Pati saja melainkan di daerah lain juga mengalami hal serupa.
“Subsidi pupuk di pemerintah pusat tetap Rp 24 triliun. Namun, karena Harga Pokok Produksi (HPP) pupuk berubah, biasanya dapat 10 juta ton kini hanya dapat 5 sampai 6 juta ton, baik urea maupun NPK. Itu secara nasional,” katanya.
Penurunan pupuk subsidi ini lantas mendapat sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Suwarno. Dirinya menilai pengurangan kuota ini akan semakin membengkak petani menjadi sengaja dan sulit untuk mendapatkan pupuk subsidi.
“Pupuk selama ini langka, setiap dibutuhkan tidak ada. Pupuk ini kan sebenarnya sudah ter-program dari kelompok tani. Tapi kenapa stoknya kurang saat dibutuhkan langka,” harapnya.
Disamping itu, Suwarno yang merupakan anggota dari fraksi PDI-P ini juga berharap Dispertan bisa senantiasa melakukan pengawasan terhadap distribusi pupuk bersubsidi. Jangan sampai terjadi kelangkaan, ataupun jika ada harganya sangat tinggi.
“Di Pati ini sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani. Sehingga jangan sampai ada kelangkaan pupuk subsidi,” tutupnya.(jateng7.com./sbr Dispertan Pati).
Comment